Monday, January 21, 2008

Natal & Tahun baru Bersama IKS Jakarta

Meskipun agak terlambat, IKS Jakarta tetap merayakan Natal 2007 & Tahun Baru 2008 bersama pada hari Minggu, 20 Januari 2008. "Mumpung masih suasana tahun baru", begitulah komentar beberapa anak muda/i Sokoria. Rupa-rupanya semua enggan membiarkan Natal & Tahun Baru lewat begitu saja tanpa kesan dalam keluarga besar ini. Dengan semangat 45, muda/i Sokoria yang dikomandani bung Oscar Joni menyiapkan perayaan ini. Sederhana tetapi berkesan. Ada Perayaan Misa dan Koor kecil, ada juga santapan siang yang lezat.

Pesta Natal & Tahun Baru kali ini terasa spesial dengan kehadiran Rm Martin Gabe Kira, Pr yang turut mempersembahkan korban Misa. Surprise... ini kesempatan yang langka, Pastor putra Stasi Sokoria hadir di tengah-tengah umat Sokoria di Jakarta. "Bukan suatu kebetulan bahwa saya hadir di sini di tengah-tengah kae', aji, ana wuru, ana mamo lei sawe. Ini adalah rencana Tuhan." Demikian Rm. Martin yang didaulat untuk menyampaikan sepatah dua kata di akhir perayaan Misa. Romo berada di Jakarta dalam rangkaian perjalanan pulang ke paroki tempatnya berkarya di Maumere-Flores setelah kurang lebih 2 1/2 bulan menjalani pengobatan dan terapi di RS St. Elisabeth, Semarang - Jawa Tengah. Memang Romo tidak khusus datang untuk perayaan ini tetapi keberadaannya di Jakarta bertepatan dengan acara Natal & Tahun Baru bersama IKS Jakarta. Dengan kehadiran Rm. Martin, berarti ada dua Imam yang merayakan Misa. karena sejak awal Panitia sudah meminta kesediaan P. Kerans, SVD. Dua Imam dalam perayaan Misa adalah berkat Tuhan yang terindah bagi IKS Jakarta di awal tahun baru 2008.

Selesai Perayaan Misa, acara dilanjutkan dengan santap siang bersama dan ditutup dengan bincang-bincang bersama Romo Martin. Tema yang paling heboh dibicarakan adalah rencana renovasi Gereja St. Maria Fatima Stasi Sokoria dan perkembangan umat di sana, isu pemekaran Paroki Maria Imaculata Ndona. Bisakah Stasi Sokoria menjadi pusat paroki yang baru? Apakah kerinduan umat Stasi Sokoria akan terwujud? Kiranya Tuhan berkenan akan stasi kita tercinta, memberkati niat dan usaha kita untuk mewujudkannya. "Mari kita bersama-sama membenahi stasi kita agar memenuhi persyaratan untuk menjadi sebuah paroki."

Semua yang hadir begitu bersemangat dalam pembicaraan ini hingga tak terasa hari menjelang senja. Saatnya harus berpamitan kepada tuan rumah yang menyediakan tempat perayaan ini, yaitu keluarga Bpk. Gabriel Ghawa (Duta Harapan, Bekasi). Terima kasih bhondo kae', terima kasih juga untuk Romo Martin.

Hadir juga dalam pesta ini adalah sdr Sius dari Ende, yang kebetulan berada di Jakarta dalam suatu perjalanan bisnisnya. "Salam pati ebe lei sawe ghele nua".