Thursday, October 28, 2010

Panas Bumi Sokoria Jadi Proyek Percontohan

E-mail Print PDF

Ende, FloresNews.com - Proyek panas bumi Sokoria di Kecamatan Ndona Timur, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dijadikan sebagai proyek percontohan untuk proyek panas bumi di kawasan timur Indonesia."Penetapan Sokoria menjadi proyek percontohan panas bumi di kawasan timur Indonesia ini sesuai hasil pertemuan semua kabupaten/kota dengan pihak Departemen Pertambangan dan Energi," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ende Barnabas Wangge di Ende, Sabtu (2/10).

Dia mengemukakan, proyek ini dalam proses tender dimenangkan PT Sokoria Geotermal Indonesia milik Bakrie Group. Perusahan ini memiliki konsorsium yang beranggotakan sejumlah perusahan dari berbagai dunia. Rencananya, kata dia, tanggal 15 Oktober mendatang, ada tim dari Australia yang datang ke Ende untuk membicarakakan lebih lanjut rencana ekploitasi panas bumi tersebut.

Panas bumi Sokoria memiliki daya yang sangat besar untuk membangkitkan tenaga listrik di Pulau Flores jika dieksplotasi semuanya. Namun, kata Barnabas Wangge, sesuai dengan izin eksplorasi yang sudah dikeluarkan, hanya dibatasi 30 megawatt (MW) untuk kebutuhan di Pulau Flores.

Menurutnya, untuk pemanfaatan panas bumi tersebut masih dibicarakan antara pihak perusahan pengemban dengan PT PLN (Persero). "Dari pihak PLN menawarkan harga 9,7 sen dolar AS/Kwh, sedangkan dari perusahan pengemban dengan harga 12,5 sen dolar AS/Kwh," katanya.

Barnabas Wangge berkeyakinan pihak PLN tetap memanfaatkan sumber panas bumi Sokoria karena sesuai arahan presiden, penggunaan panas bumi tahap pertama untuk wilayan timur Indonesia sebesar 10.000 megawatt. Selain Sokoria, wilayah Kabupaten Ende memiliki lima titik panas bumi yakni di Lesugolo, Kecamatan Detekeli, Detusoko, Do di Kecamatan kelimutu, Kombadaru di Kecamatan Ende, dan Mutubusa. "Kecuali panas bumi Sokoria, lima titik lainnya ini masih dalam tahapan penelitan," kata Wangge.

Ia menambahkan, banyak potensi pertambangan di wilayah itu yang jika diekplotasi semua akan mendatangkan keuntungan yang besar bagi daerah. Hanya saja sejauh ini belum ada sosialisasi yang mendalam kepada masyarakat sehingga kehadiran proyek pertambangan selalu mendapat penolakan dari masyarakat. "Kelamahan ini disadari oleh pemerintah, dan hal ini menjadi masalah yang dibicarakan dalam pertemuan di tingkat provinsi maupun pusat," ujarnya.

Untuk sosialisasi dimaksud, pihaknya akan terjun ke semua lokasi pertambangan untuk berdialog dengan masyarakat setempat.(ant)


sumber: http://www.floresnews.com/fn1/index.php?option=com_content&view=article&id=1577:panas-bumi-sokoria-jadi-proyek-percontohan&catid=89:investasi&Itemid=285

Panas Bumi Sokoria Jadi Proyek Percontohan

E-mail Print PDF

Ende, FloresNews.com - Proyek panas bumi Sokoria di Kecamatan Ndona Timur, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dijadikan sebagai proyek percontohan untuk proyek panas bumi di kawasan timur Indonesia."Penetapan Sokoria menjadi proyek percontohan panas bumi di kawasan timur Indonesia ini sesuai hasil pertemuan semua kabupaten/kota dengan pihak Departemen Pertambangan dan Energi," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ende Barnabas Wangge di Ende, Sabtu (2/10).

Dia mengemukakan, proyek ini dalam proses tender dimenangkan PT Sokoria Geotermal Indonesia milik Bakrie Group. Perusahan ini memiliki konsorsium yang beranggotakan sejumlah perusahan dari berbagai dunia. Rencananya, kata dia, tanggal 15 Oktober mendatang, ada tim dari Australia yang datang ke Ende untuk membicarakakan lebih lanjut rencana ekploitasi panas bumi tersebut.

Panas bumi Sokoria memiliki daya yang sangat besar untuk membangkitkan tenaga listrik di Pulau Flores jika dieksplotasi semuanya. Namun, kata Barnabas Wangge, sesuai dengan izin eksplorasi yang sudah dikeluarkan, hanya dibatasi 30 megawatt (MW) untuk kebutuhan di Pulau Flores.

Menurutnya, untuk pemanfaatan panas bumi tersebut masih dibicarakan antara pihak perusahan pengemban dengan PT PLN (Persero). "Dari pihak PLN menawarkan harga 9,7 sen dolar AS/Kwh, sedangkan dari perusahan pengemban dengan harga 12,5 sen dolar AS/Kwh," katanya.

Barnabas Wangge berkeyakinan pihak PLN tetap memanfaatkan sumber panas bumi Sokoria karena sesuai arahan presiden, penggunaan panas bumi tahap pertama untuk wilayan timur Indonesia sebesar 10.000 megawatt. Selain Sokoria, wilayah Kabupaten Ende memiliki lima titik panas bumi yakni di Lesugolo, Kecamatan Detekeli, Detusoko, Do di Kecamatan kelimutu, Kombadaru di Kecamatan Ende, dan Mutubusa. "Kecuali panas bumi Sokoria, lima titik lainnya ini masih dalam tahapan penelitan," kata Wangge.

Ia menambahkan, banyak potensi pertambangan di wilayah itu yang jika diekplotasi semua akan mendatangkan keuntungan yang besar bagi daerah. Hanya saja sejauh ini belum ada sosialisasi yang mendalam kepada masyarakat sehingga kehadiran proyek pertambangan selalu mendapat penolakan dari masyarakat. "Kelamahan ini disadari oleh pemerintah, dan hal ini menjadi masalah yang dibicarakan dalam pertemuan di tingkat provinsi maupun pusat," ujarnya.

Untuk sosialisasi dimaksud, pihaknya akan terjun ke semua lokasi pertambangan untuk berdialog dengan masyarakat setempat.(ant)


sumber: http://www.floresnews.com/fn1/index.php?option=com_content&view=article&id=1577:panas-bumi-sokoria-jadi-proyek-percontohan&catid=89:investasi&Itemid=285