Monday, July 9, 2007

RENOVASI GEREJA ST. MARIA FATIMA

Duduk bersimpuh di lantai ubin berdebu, khusuk mengikuti ibadah mingguan yang hampir selalu tanpa imam. Doa-doa dan nyanyian menyeruak dalam keheningan alam. Kian indah dan sadhu ketika burung-burungpun turut berkicau dan semilir angin gunung berhembus lembut. Tak terasa hari minggu demi hari minggu terlewati, bulan dan tahun-tahunpun berlalu. Gadis-gadis mungil yang biasanya bersimpuh di depan altar kini sudah duduk bersama dengan umat dewasa lainnya, telah menjadi gasis dewasa atau ibu rumah tangga, begitu juga dengan jagoan-jagoan kecil kini sudah jadi lelaki tangguh atau bapak bagi putera / puteri kecilnya. Rutinitas inipun terus berlanjut tanpa banyak perubahan meskipun Sokoria umunya telah sedikit berubah sesuai dengan perkembangan zaman.

Gereja St. Maria Fatima seorang Ibu yang merangkul, melindungi putera / puterinya dari terpaan angin, teriknya matahari dan dinginnya hawa pegunungan, juga kian tua dan rapuh. Tembok kasar yang tak pernah selesai dipoles sudah retak-retak dan rontok di sana sini. Bingkai-bingkai jendela yang tak pernah berkaca sudah rapuh dan remuk di beberapa tempat. Atap seng sudah karatan dimakan usia. Guncangan gempa tektonik 1991 juga ikut mempercepat proses tuanya.

Sudah saatnya umat Stasi Sokoria bergandengan tangan, bahu membahu membangunnya kembali menjadi tempat ibadah yang aman dan nyaman bagi umat. Dengan hati dan dengan cinta kita dukung segala macam upaya untuk memperbaikinya. Tuhan pasti memberi pertolongan dalam usaha ini bila kita melakukannya dengan niat yang tulus suci.

Mari kita bersama-sama berjuang.

"ORA ET LABORA"

No comments:

Post a Comment

Thanks for your comment