Thursday, January 21, 2010

SURAT DARI KAMPUNG

Sobatku yang baik,

Sore ini ketika aku menulis surat ini di luar hujan deras. Garis-garis air bagai jarum berjatuhan di atas daun-daun, di atas rerumputan. Lewat jendela kulemparkan pandangan ke lapangan rumput di depan gereja. Air hujan membentuk kolam-kolam kecil yang bening di atas rumput hijau di beberapa bagian lapangan yang berlekuk. Aku tersenyum teringat kamu yang jenaka dan sedikit usil. Saat-saat seperti ini biasanya kita berlarian menuju lapangan itu, saling menggoda, bergulingan di genangan-genangan air itu. Biasanya kau paling nakal, membuat kami teman-temanmu berjatuhan lalu tertawa berderai.

Sobat,

Apakah di tempat kau berada saat ini ada keriangan waktu hujan seperti di kampung kita? Aku sangsi. Aku cemas ketika menyaksikan berita di televisi bahwa kotamu sering dilanda banjir ketika hujan turun. Apakah tempat tinggalmu juga terendam banjir seperti yang aku saksikan di televisi? Aku coba melihat dengan seksama tayangan demi tayangan, barangkali ada engkau di atas perahu karet penolong. Aku tidak bermaksud menertawakanmu. Aku hanya mencemaskanmu, sobat. Semoga kau selalu baik-baik saja adanya.

Sobat,

Sudah cukup lama kita tidak bertemu. Masih ingatkah kau pada kami teman-temanmu di sini? Senja atau malam hari purnama, saat duduk-duduk di teras rumah, kami juga membicarakanmu. Kadang-kadang tawa kami berderai bila bercerita tentang kelakuan kita yang lucu-lucu waktu kecil. Menunggang kuda tanpa pelana dan berpacu hingga pantat kita lecet-lecet. Hahaha... tetapi kita tak pernah jera dan selalu mengulangnya kembali. Sore hari bermain bola dengan kaki tanpa sepatu, tak peduli kaki kita luka dan berdarah. Bermain di sungai Loworia hingga kelaparan. Ah terlalu banyak cerita masa kecil kita di sini. Masih ingat kah kau? Mudah-mudahan kau juga mengenangnya dan ikut tersenyum.

Sobat,

Hujan sudah mulai reda dan di luar sudah mulai gelap. Sampai di sini dulu ceritaku, lain waktu disambung lagi.

Salam dan doaku.

No comments:

Post a Comment

Thanks for your comment